Teh pelangsing atau teh detoks menjanjikan perut yang lebih rata dalam kurun masa-masa relatif singkat. Namun, apakah teh itu benar-benar melangsingkan?
Teh pelangsing lazimnya menjanjikan perut lebuh rata dalam hitungan 7 hingga 28 hari. Rutin mengonsumsinya memang dapat membuat perut terasa lebih langsing, namun ternyata tidak benar-benar melangsingkan.
Beberapa teh pelangsing berisi obat alami yang berasal dari daun tumbuhan Senna, yang dipakai secara “terselubung” sebagai pencahar alami.
Teh pelangsing dengan cara “pencahar” ini bakal mendetoksifikasi usus besar dan hati. Sehingga pemakai lantas akan kehilangan sensasi kembung di perut, usus bersih lebih cepat, menciptakan perut kosong lebih lama, dan kesudahannya perut terasa lebih rata.
Sayangnya, mayoritas yang diusir oleh obat pencahar dari perut kita tidak melulu pizza dan es krim, tapi pun serat dan mineral elektrolit yang dapat menolong kinerja tubuh.
Jadi, secara sederhana dapat disimpulkan, teh pelangsing akan menciptakan perut Anda tampak lebih ramping sebab mengosongkan perut, bukan menghanguskan lemak yang menumpuk di perut.
Meski dalam label disebutkan pencahar alami, namun banyak sekali dokter menganjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman dengan pencahar lebih dari 28 minggu.
Zat itu mempunyai efek samping merusak ekuilibrium elektrolit dan mineral, kehancuran otot dan hati.
Sehingga, konsumsi teh pelangsing dengan pencahar dalam jangka panjang dapat menciptakan tubuh Anda tidak bisa bekerja dengan sendirinya lagi, membuat ketergantungan lebih lanjut guna obat pencahar, bahkan seringkali membutuhkan takaran yang lebih besar.