Saya baru selesai membaca kisah seorang anak muda yang sudah meraup untung jutaan rupiah dengan berjualan online melalui instagram saja.
Kerennya lagi umurnya masih baru 18 tahun dan statusnya masih seorang mahasiswi disalah salah perguruan tinggi di tangerang.
Saya masih ingat ketika saya memutuskan untuk terjun berbisnis sendiri dan waktu itu saya masih duduk di bangku SMP. Ditambah keluarga di timpa musibah kebakaran dan ekonomi keluarga sedang susah.
Tekad saya waktu itu adalah untuk membantu meringankan beban orang tua dan untuk hidup yang lebih baik lagi.
Walaupun pada akhirnya saya membesarkan bisnis dan tidak mau bergantung kepada orang tua/meringankan beban orang tua dengan mencari uang sendiri lewat berbisnis sendiri
Dari berjualan kaos,nasi uduk sampai mie ayam dan semua nya berakhir dengan kebangkrutan #ngenes
Sedikit flash back, salah satu media sosial yang telah mengubah hidup saya adalah instagram.
Membaca berita dengan judul banyak anak muda sudah menghasilkan jutaan rupiah, bahkan puluhan juta/ratusan juta perbulan dari instagram membuat saya bersemangat untuk saya share ke anda.
Saya percaya ketika ketika niat kita benar-benar untuk membantu banyak orang
Dan banyak sekali saya temukan mereka yang mencapai omzet ratusan juta setiap bulan hanya dari berjualan di Instagram.
Tapi apakah berjualan di Instagram hanya sebatas upload foto dan deskripsi produk?
Pada dasarnya iya.
Lalu kenapa jika hanya sebatas upload foto dan deskripsi produk, hanya sedikit orang saja yang berhasil mencapai omzet gila-gilaan?.Saya menyadari masalahnya ada di konsistensi.
Lebih baik Anda meng-upload foto di saat-saat prime time saja tapi rutin setiap hari daripada Anda meng-upload banyak sehari tapi besok lusanya bolong-bolong.
Oke, anggap saja Anda bisa konsisten upload setiap hari. Tapi untuk mendapatkan orderan yang banyak, Anda juga butuh mendapatkan attention dan interaction ke akun Instagram Anda.