Keluarga Cendana perlahan menjadi menunjukkan tajinya didalam mencaplok usaha properti. Salah satunya di usaha properti. Digawangi Hutomo Mandala Putra, Tommy Soeharto, ia biasa dipanggail agresif mengembangkan proyek properti di sejumlah lokasi.
Setelah menggarap proyek highrise mixed use di Semanggi bertajuk Mangkuluhur City dan proyek superblok Gayanti City di bilangan MT Haryono, Jakarta Selatan, Tommy melebarkan sayap bisnisnya ke Belitung.
Putra bungsu Presiden RI ke dua Soeharto ini mengembangkan township di lahan seluas 715 hektare (ha) lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati). Kelak, didalam kawasan ini akan dibangun lapangan golf, resort, hotel, hunian, pusat perbelajaan, sekolah dan lain-lain.
Tahap awal, akan dibangun proyek bertajuk Black Rock Golf plus Resort seluas 100 ha. Proyek ini dibangun PT Belitung Golf plus Resorts, anak usaha PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati).
Tahap awal, akan dibangun proyek bertajuk Black Rock Golf and Resort seluas 100 ha. Proyek ini dibangun PT Belitung Golf and Resorts, anak usaha PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati).
Kedua perusahaan tersebut adalah punya Keluarga Cendana. Black Rock Golf plus Resort dapat terdiri berasal dari lapangan golf dan driving range yang di lahan 70 hektare (ha), golf club house dan hotel bintang empat 5 ha, dan juga tujuh kluster residential villa sebanyak 300 unit yang dapat dibangun di lahan 25 ha.
"Pembangunan lapangan golf sudah menjadi sejak 2017 dan seluruh proyek ini ditargetkan dapat selesai 2023," kata Suprapto Pegeng, Direktur Utama Belitung Golf Resort, Selasa (13/3).
Untuk pengembangan awal Black Rock diperkirakan dapat menelan investasi Rp 167,5 miliar. Selain Black Rock Golf plus Resort, Ranati terhitung dapat membangun hotel yang dapat dioperatori Mercure. "Untuk pengembangan lahan di luar Black Rock, kita dapat terhubung diri untuk kerjasama bersama perusahaan lokal maupun asing," sebut Endang Suhendar, Direktur Ranati.
Selain di Belitung, Keluarga Cendana terhitung dapat mengembangkan proyek di Sentul, Bogor. Di wilayah ini, mereka mengusai lahan sekitar 1.500 ha yang dikembangkan lewat perusahaan holding PT Arthaasaka Bumi Asri Pratama.
Endang bilang, perusahaan itu membawahi PT Bureko bersama lahan 800 ha, PT Sirkuit Sentul, PT Sentul Golf Utama pengelola lapangan golf Sentul, dan PT Prolindo Utama Karya. Lahan di Sentul ini dapat dikembangkan bertahap. Saat ini sudah ada golf dan Sirkuit Sentul.
Selanjutnya, perusahaan ini dapat mengembangkan perumahan 80 ha bekerjasama bersama Ciputra Group. "Rencananya dapat diluncurkan bulan ini. Kami sudah laksanakan perjanjian kerjasama bersama Ciputra Group," ujar Endang.
Lewat Prolindo Utama Karya, di wilayah yang serupa dapat dibangun kawasan pemakaman elite bertajuk Sentul Garden 57 ha. Ranati tertarik membangun karena memandang kebutuhan dapat fasilitas pemakamam di Jakarta sangat besar. "Ini baru dapat kita jual sesudah bangun satu kluster dulu. Sekarang prosesnya ulang land clearing," tahu Endang.
Endang menambahkan, bisa saja proyek seterusnya yang dapat dibangun di Sentul adalah theme park. Menurutnya, ada rancangan pembangunan jalur Puncak II dapat menyebabkan akses ke kawasan mereka dapat makin lama bagus.
Lahan lain yang dimiliki Keluarga Cendana ada di Manado seluas 90 ha. Endang mengatakan, lahan tersebut dapat dikembangkan jadi proyek villa resort karena dekat bersama pantai dan bersampingan bersama lapangan golf. Namun, dia belum mampu memberikan kapan lahan tersebut dapat menjadi dikembangkan.