Detoksifikasi atau detox ialah cara yang dapat dilakukan untuk menolong tubuh dalam menerbitkan racun. Beberapa dari kita yang sedang hamil mungkin beranggapan bahwa detox ketika hamil dapat menolong memberikan lingkungan yang baik untuk janin guna tumbuh dan berkembang. Detoks dapat menolong mengeluarkan racun-racun dalam tubuh. Namun, apakah detox ketika hamil aman dilakukan?
Detox ketika hamil usahakan tidak dilakukan
Detoks dengan melulu makan buah dan sayur atau memakai suplemen herbal barangkali dapat menolong tubuh kita dalam menerbitkan racun. Namun, ini tidak selamanya baik untuk tubuh. Sebenarnya, tubuh kita sendiri sudah memiliki mekanisme eksklusif untuk melemparkan racun dalam tubuh. Tubuh menerbitkan racun atau zat saldo metabolisme dalam sekian banyak cara, seperti melewati keringat, melewati urin, napas, dan lainnya. Organ ginjal, paru-paru, usus, dan kulit bertugas guna melakukan faedah ini.
- Detoks dengan sayur dan buah
Saat kita hamil, kita membutuhkan tidak sedikit sekali nutrisi, tidak melulu dari buah dan sayur. Hanya mengonsumsi buah dan sayur guna detoksifikasi tubuh melulu akan memberi batas nutrisi yang kita dapatkan. Ibu hamil memerlukan tambahan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Semua nutrisi ini hanya dapat didapatkan ibu hamil andai ia mengonsumsi pelbagai makanan sehat. Jika ibu hamil tidak dapat memadai semua keperluan nutrisinya, maka perkembangan dan pertumbuhan janin pun bisa terhambat. Jadi, bukan gagasan yang baik untuk mengerjakan detox ketika hamil.
- Detoks dengan suplemen herbal
Detoksifikasi dengan suplemen herbal pun tidak baik dilakukan. Banyak suplemen herbal yang tidak aman digunakan selama kehamilan. Walaupun herbal atau alami dari tumbuh-tumbuhan, tetapi tetap saja berisi bahan kimia yang barangkali tidak aman guna janin yang sedang berkembang. Pemakaian herbal dalam jumlah besar pun tidak baik. Contohnya saja, herbal laksana ketumbar dan peterseli dapat menambah risiko keguguran di mula kehamilan andai dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Detoks ketika hamil juga dapat memungkinkan bayi menerima racun yang dilemparkan oleh tubuh ibu. Racun dari sel-sel tubuh ibu dicungkil ke aliran darah, aliran darah yang berisi racun ini dapat saja mengalir ke dalam tubuh bayi melewati plasenta. Di samping itu, detox ketika hamil pun dapat menambah risiko dehidrasi pada ibu hamil. Detoksifikasi memungkinkan tidak sedikit cairan tubuh terbit melalui keringat, urin, dan feses, sampai-sampai ibu hamil berisiko merasakan kehilangan tidak sedikit cairan. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil.
Yang dapat Anda kerjakan untuk menolong detoksifikasi tubuh
Jika Anda hendak membantu tubuh dalam melemparkan racun, Anda dapat melakukannya dengan mengolah pola hidup Anda. Makan makanan sehat dan mengerjakan olahraga ialah cara terbaik. Beberapa urusan yang dapat Anda kerjakan untuk menolong tubuh dalam melemparkan racun merupakan:
- Minum minimal 8 gelas masing-masing hari untuk menolong tubuh melemparkan racun melewati urin, feses, dan keringat.
- Banyak santap makanan berserat, laksana sayur dan buah. Serat dapat mengawal usus besar kita tetap bersih.
- Lakukan olahraga paling tidak 30 menit dalam sehari. Hal ini menolong mengedarkan oksigen dan nutrisi ke semua tubuh.