1. DIABETES.
Beberapa berpengalaman menyatakan bahwa lingkar perut yang mempunyai ukuran lebih dari 90 cm untuk lelaki dan lebih dari 80 cm guna wanita, ingin memiliki hal risiko tinggi penyakit diabetes atau di indonesia lebih dikenal dengan kencing manis.
Ketika lingkar perut kita besar, pasti saja isinya ialah lemak. Ada 2 lemak yang terdapat di bawah kulit, yaitu:
Lemak Subkutan (Subcutaneous Fat), lemak dibawah kulit yang tidak berbahaya, dan
Lemak Viseral (Visceral Fat), lemak yang terdapat di dalam organ tubuh yang paling berbahaya.
Mungkin untuk Anda yang merasakan obesitas tidak sedikit yang beranggapan memilih jalan instan untuk meminimalisir lemak tubuh yakni dengan sedot lemak. Yang perlu anda ketahui bersama, sedot lemak yang dilaksanakan sampai ketika ini ialah sedot lemak pada lemak subkutan, dan tersebut tidak berbahaya.
Yang berbahaya ialah lemak di dalam organ tubuh, sebab lemak itu tidak dapat disedot dengan teknik apapun. Karena sampai ketika ini belum diketemukan teknik menyedot lemak di organ jantung, hati, pembuluh darah dan organ dalam lainnya.
Dan pada orang obesitas, sensitifitas insulin pun semakin berkurang.
2. Hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner.
Ketika lemak meningkat didalam tubuh, akan meningkatkan lemak pula di dalam pembuluh darah. Bisa anda bayangkan andai pembuluh darah yang laksana selang tertutup lemak didalamnya. Semakin tidak sedikit pembuluh darah yang tertutup oleh lemak akan menyebabkan tekanan darah menjadi naik dan dapat dominan terhadap kinerja organ jantung. Lama kelamaan jantung bakal kelelahan, andai terjadi penyumbatan di pembuluh darah jantung maka bakal terjadi yang namanya PJK (Penyakit Jantung Koroner).
3. Mengganggu Persendian.
Bahasa medis yang tidak jarang kita jumpai dengan terganggunya persendian ialah Osteoarthritis.
Ketika berat badan berlebih/obesitas, urusan ini akan memberi beban pada kerja sendi. Mengapa sangat sering terjadi di lutut? Karena tumpuan saat berdiri ialah lutut dan pergelangan kaki. Obat anti nyeri sendi melulu memberikan efek pereda nyeri sementara. Jadi yang butuh diperbaiki ialah berat badan yang segera diturunkan cocok dengan berat badan ideal. Dengan menurunkan berat badan telah meminimalisir risiko kehancuran sendi.
4. Saraf Terjepit atau HNP (Hernia Nucleus Pulposus).
Kebanyakan orang menyebutnya dengan saraf kejepit yang tidak jarang terjadi pada tulang punggung belakang. Hal ini juga dapat terjadi pada mereka dengan berat badan yang normal pada ketika salah dalam posisi mengusung barang, olahraga atau pekerjaan lainnya.
Mereka yang merasakan obesitas memiliki hal risiko lebih banyak untuk terpapar penyakit ini. Apalagi untuk mereka yang kerjanya lebih tidak sedikit duduk, di depan laptop atau di depan komputer.
5. Mendengkur/Ngorok.
Obesitas dapat menambah risiko mendengkur lebih keras dengan frekuensi yang lebih panjang. Mendengur/ngorok sebetulnya tidak masalah, tetapi yang butuh diwaspadai ialah jika terjadi sleep apnea, yakni gangguan istirahat yang berpotensi serius saat napas berhenti dan berlanjut berulang kali, ini bisa berbahaya untuk penderita penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Bagi kita yang merasakan obesitas, segera turunkan berat badan Anda. Jika tubuh kita diibaratkan mesin, dengan tubuh dan beban yang terlampau berat, mesin bekerja terlampau over dan bekerja di luar batas wajarnya.
Semoga berfungsi dan salam sehat guna kita semua!